Minggu, 07 Juni 2009

Rubah Pengapian Platina ke CDI

Motor sport Honda era 70 sampai 80-an macam CB100, CB125, GL100 dan GL125 mulai dilirik penyuka modif. Dibangun gaya retro klasik atau custom. Meski komponen mesin gampang dicari, tapi urusan pengapian kadang bikin kesel ati.    

Maklum platina kalau lagi ngambek bikin mesin batuk, mbrebet hingga mogok total. Solusinya sih upgrade ke pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignition) seperti motor sekarang. Ada banyak pilihan yang bisa disesuaikan budget dan kebutuhan.

Dari pilihan CDI, ada tiga macam yang bisa diaplikasi. Meniru milik Suzuki Tornado atau RGR150, Honda Supra X dan Suzuki Shogun 110.

Pake CDI Suzuki Tornado

“Paling sederhana pakai CDI Suzuki Tornado karena kabelnya cuma tiga dari sepul, massa dan koil,” buka Sutrisno, mekanik Wenk Blozack di Jl. Moh Kahfi II/14, Jagakarsa, Jakarat Selatan.
   
Tentunya sepul pengapian perlu digulung ulang dengan kawat 0,15 mm (gbr. 2). Meski gampang dipasang dan murah (total belanja Rp 150 ribu) karena tanpa pulser, CDI Tornado atau RGR kurang sip di kitiran atas. Doyan mbrebet, Bro! Atau kadang bagus. Namun ada kasus kerap boros busi.

Rubah ke kelistrikan Honda Supra

Silakan jajal pasang CDI Supra X yang jago dari rpm bawah hingga atas. Ada lima kabel dari soket, yaitu sepul, pulser, massa, kontak dan koil. Tetap pakai magnet asli CB100 dan spul digulung ulang kawat 0,15 mm. Syaratnya mekanik harus pasang pulser di sisi dalam crankcase kiri (gbr. 3).
   
Pilih pulser yang memang didesain buat terendam oli. Seperti punya GL Pro Neo Tech, Tiger dan Shogun 110 biar awet.
   
Pasangan pulser adalah pick-up coil yang menempel di bilah kruk as sisi magnet (gbr. 4). Proses bikin tonjolan dengan las listrik lalu dibentuk gerinda, derajat pemicu pulser bisa dibikin sesuai selera. Mau dibikin galak di rpm atas atau gampang distarter, semua bisa. 

Ubahan ini memakan biaya sekitar Rp 450 ribu. Kelemahannya justru di usia sepul gulungan sendiri. Masa pakainya susah diprediksi. 

Ambil Magnet Honda Tiger

Akibat susah menganut sistem Honda Grand, mekanik berkreasi lagi dengan mencomot magnet berikut sepul komplet Honda Tiger (gbr. 5). Saat sepul putus, beli dan mesin hidup lagi. Nggak perlu repot, ke tukang dinamo untuk gulung spul.

Wajib bikin dudukan sepul lagi agar bisa masuk ke bak magnet asli CB100 dan bubut sisi dalam magnet biar nggak mentok crankcase. Alternatif lain magnet plus sepul lengkap Astrea Grand juga bisa dijajal di mesin CB100.

Masih dengan jurus pulser di crankcase tapi kali ini spul pengapian asli CB100 sama sekali tidak diubah. Cukup comot CDI Shogun 110 jenis DC, konsekuensinya harus pasang aki dan kiprok baru 12 volt. Api lumayan stabil tuh, belanja rada lumayan, tembus di angka Rp 700 ribu.

Syarat utama magnet tidak boleh bergesekan sama sekali ke sepul, nyenggol dikit mesin susah hidup. Kondisi kruk as harus balans nggakboleh oleng.

Comot punya GL Pro series

Kalau cara paling praktis justru comot pengapian komplet GL-Pro keluaran 1986 hingga 1994 atau GL100 keluaran 1990 ke atas. Dari magnet, pulser, bak magnet, sepul dan CDI gampang sekali masuk ke mesin CB100 (gbr. 6).

Kendalanya spare part ini rada susah dilacak di toko onderdil atau bahakn tukang loak. Alternatif lain comot komponen pengapian serupa versi KW-2 yang cuma Rp 450 ribu. Tapi ambil pulser dan CDI asli Honda, namun bisa bengkak sampai Rp 700 ribu
Sumber : motorplus-online









3 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kasih atas artikel ini, sangat berguna buat pecinta modif otomotif. 4 thumbs up :-)

fjvideography mengatakan...

Mau tanya nih, klo pengapian kompil GL pro dipasang di cb 100, katanya ada yg di ubah sedikit untuk dudukan magnetnya,ada istilah bosing, tu magnetnya apa kruk as nya ya?
maksudnya dibor(digedein lubang as magnet) atau kayak nambah daging logam gitu, ga ngerti nih , tolong ya jelaskan, soalnya sy masih awam nih, trimakasih sebelumnya.

Anonim mengatakan...

bos kalo pake cdi tornadokan ga pake pulser, trus pemantik apinya pake apa dong? pa pake plitina.